Selasa, 16 April 2013

Management Accounting and Control System


Pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen yang pokok yang ada dalam sebuah organisasi/perusahaan. Pengendalian merupakan suatu proses yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Sedangkan istilah pengendalian dalam akuntansi manajemen merupakan seperangkat prosedur, alat, pengukuran kinerja, sistem, dan pendorong yang digunakan organisasi untuk memandu dan memotivasi seluruh karyawan dalam mencapai tujuan strategis organisasi (Atkinson: 342).
Sistem pengendalian dalam sebuah organisasi harus didesain sebaik mungkin untuk mencapai tujuan organisasi yang efektif dan efesien. Beberapa karakteristik dalam pendesainan sistem pengendalian yang baik harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu pertimbangan teknis dan pertimbangan perilaku. Dalam pertimbangan teknis, pendesainan sistem pengendalian yang baik harus memperhatikan informasi yang relevan sehingga bisa menghasilkan keputusan yang berguna, serta mendesain sistem secara komprehensif yang mencakup semua aktifitas yang terkait dalam seluruh rantai nilai organisasi/perusahaan. Pertimbangan perilaku juga sangat menentukan untuk membuat sistem pengendalian yang baik. Sebuah sistem harus memasukkan unsur kode etik yang dapat diterima oleh seluruh komponen yang ada dalam organisasi sehingga hal tersebut dapat membantu organisasi dalam mengatasi konflik dan memecahkan konflik etika ataupun dilema etika yang terjadi antara individu/karyawan dengan organisasi.

Agar efektif, sistem pengendalian manajemen harus disejalankan/diselaraskan dengan strategi dan tujuan organisasi/perusahaan. Sebagai contoh, strategi perusahaan untuk menyediakan produk dan pelayanan inovatif untuk meningkatkan pangsa pasar di segmen pelanggan kunci dan mengurangi biaya serta menargetkan pelanggan yang sensitif terhadap harga, maka sistem pengendalian harus memperkuat tujuan tersebut, dan perusahaan seharusnya mengaitkan penghargaan manajer dengan pencapaian ukuran yang ditargetkan. Sistem pengendalian tersebut juga harus bisa memotivasi manajer dan karyawan lainnya agar tujuan yang akan dicapai bisa selaras dengan tujuan organisasi secara keseluruhan (goal congruence). Sistem pengendalian manajemen dalam kaitannya dengan sistem penghargaan (rewards sistem) akan semakin memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Perusahaan bisa menggunakan dua bentuk penghargaan yaitu extrinsic rewards (penghargaan berbentuk moneter) dan intrinsic rewards (penghargaan berbentuk nonmoneter). Extrinsic rewards merupakan penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk moneter seperti bonus kas, bonus saham, profit sharing, gain sharing, dll untuk memotivasi karyawan sehingga meningkatkan kinerjanya. Sedangkan intrinsic rewards merupakan penghargaan dalam bentuk nonmoneter seperti pemberian ucapan selamat, pemberian kekuasaan ataupun rasa bangga karena bekerja pada perusahaan yang berhasil, dll.
Para karyawan juga harus dilibatkan dalam pembuatan keputusan dan pendesainan sistem pengendalian manajemen. Hal ini karena karyawan merupakan asset terbesar perusahaan yang akan memberikan manfaat luar biasa apabila mereka dilibatkan dalam pembuatan keputusan, yaitu meningkatnya tanggung jawab moral karyawan, komitmen terhadap keputusan yang dibuat, dan munculnya kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya. Selain itu, partisipasi karyawan akan membantu organisasi/perusahaan dalam mengumpulkan informasi penting tentang pekerjaan dan proses-proses dari individu/karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut. Hal ini karena adanya tingkat manajemen yang berbeda dalam sebuah organisasi sehingga kebutuhan dan pemahaman informasinya juga berbeda dalam tugas yang dilakukan oleh masing-masing karyawan atau tingkat manajemen.
Bagian terakhir yang penting dalam sebuah sistem pengendalian manajemen adalah budget yaitu suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut. Apabila tidak sesuai dengan budget, baik penerimaan dan pengeluaran maupun hasil yang diperoleh maka perusahaan itu tidak efektif karena terdapat penyimpangan. Dua hal yang berhubungan dengan budget: (1) mendesain proses anggaran yaitu bagaimana seharusnya anggaran itu ditentukan, siapa yang harus terlibat dalam proses anggaran, dan apakah pada level yang sulit seharusnya anggaran tersebut disusun untuk memberikan pengaruh yang lebih besar pada motivasi dan kinerja seseorang. Ada tiga metode yang secara umum bisa digunakan dalam penyusunan anggaran yaitu: authoritative budgeting, participative budgeting, dan consultative budgeting. (2) mempengaruhi proses anggaran yaitu bagaimana orang bisa mempengaruhi anggaran untuk mencapai tujuan mereka dan bagaimana dampak anggaran tersebut kepada seseorang sehingga memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Jadi sistem pengendalian manajemen merupakan suatu alat untuk mengumpulkan dan menggunakan informasi untuk membantu dan mengkoordinasikan keputusan perencanaan dan pengendalian di seluruh organisasi dan untuk membimbing perilaku para manajer dan karyawan lainnya. Sistem pengendalian manajemen yang efektif adalah yang: (1) sangat sejalan/selaras dengan strategi organisasi, (2) sesuai dengan struktur organisasi dan diterima oleh anggota organisasi , (3) Fleksiibel, objektif, dan komprehensif, (4) memotivasi manajer dan karyawan lain untuk memberikan usaha dan meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar